Sabtu, 15 Agustus 2009

Sejarah "PELEMAN" Desa Sidaharja Kec. Suradadi

Alkisah, di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal terdapat sebuah perdukuhan yang sering dikenal oleh orang-orang dengan sebutan "PELEMAN". Konon, awal nama perdukuhan tersebut bermula dari adanya sebuah pohon mangga (orang Tegal menyebutnya "POHON PELEM") yang sangat besar, sampai-sampai jika pohon itu dirangkul, membutuhkan kurang lebih 10 orang secara berderetan.
Dulu, orang-orang dari berbagai desa sekitar Desa Sidaharja yang pergi merantau, jika hendak pulang, mereka berpatokan pada pohon mangga tersebut. karena memang pohon tersebut terletak di pinggir jalan PANTURA. Ketika hendak turun mereka biasa mengucapkan "Peleman Kiri..." maksudnya mereka turun tepat di pohon mangga tersebut. sehingga sampai saat ini sudah menjadi kebiasaan orang-orang untuk mengucapakan "peleman" saat mereka turun dari kendaraan. dan itulah kenapa perdukuhan tersebut diberi nama Dukuh Peleman.
Pemerintah Kabupaten Tegal telah menjadikan "Peleman" sebagai jalur Alternatif dari berbagai desa pelosok seperti, Desa Gembongdadi, Desa Jatibogor, Desa Tanjungharja, Desa Karangmulya, Desa Bangun Galih, Desa Bunduhan, Desa Kertayasa, Desa Kemantran dan lain-lain.
Orang-orang yang belum tahu betul tentang sejarah Dukuh Peleman Desa Sidaharja, mereka mengenal daerah tersebut sebagai daerah prostitusi / Lokalisasi, sehingga beranggapan bahwa warga dukuh peleman bermatapencaharian sebagai biasa orang menyebutnya "Kupu-Kupu Malam". Padahal warga asli Dk. Peleman bermatapencaharian sebagai buruh tani kembang dan ada sebagian yang menjadi buruh PT di Sekitarnya. jadi awal mula dukuh peleman menjadi daerah prostitusi karena kebetulan daerah tersebut kedatangan "Tamu" dari Suatu daerah, yang pastinya bukan dari daerah Tegal. Tamu tersebut ialah seoarang wanita tuna susila (WTS), yang pada akhirnya ia melakukan pekerjaannya di daerah tersebut. yang lama-kelamaan timbulah kader-kader "kupu-Kupu Malam" yang terus berdatangan di Dukuh bandengan (sebelah Barat dukuh Peleman) karena dianggap wilayah tersebut aman untuk melancarkan aksinya bagi mereka.
sangking pesatnya perkembangan kehidupan para "kupu-kupu Malam" di wilayah tersebut sampai-sampai terbentuklah komunitas yang menjadi sebuah komplek WTS (Lokalisasi/ilegal).
Namun Pada hakekatnya masyarakat dukuh Peleman bukanlah masyarakat yang bergenre Orang Tuna Susila, hanya orang-orang pendatang sajalah yang bermatapencaharian sebagai Penjaja Sex. justru masyarkat Sidaharja khususnya dukuh Peleman berlatarbelakang agamis. dengan kata lain orang-orang desa sidaharja sudah banyak yang mengetahui tentang agama, karena memang di desa sidaharja banyak ulama-ulama dan santri-santri pondok pesantren, dan tidak kalah juga di desa sidaharja banyak sekolah-sekolah agama (TPQ, MDA, MDW) termasuk juga sekolah-sekolah umum dari PAUD sampai SMK. bahkan di salah satu perdukuhan di desa Sidaharja terdapat Pemancar Radio yang bernama "WIRASANGGA FM", dimana visi dari pengadaan Pemancar radio tersebut adalah untuk syiar islam.

1 komentar:

  1. Terima kasih infonya.

    http://wikarso.blogspot.com/2011/08/7-tempat-menarik-di-kecamatan-suradadi.html

    BalasHapus